Layak Disorot, Paket Mamin dan Perdin Dinkes KB Sampang Capai Rp 6,8 Miliar

Kesehatan1153 Dilihat

Sampang II Suaraistana.com

Anggaran paket Makanan dan Minuman (Mamin) Rapat serta belanja Perjalanan Dinas (Perdin) di Satuan Kerja Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, cukup fantastis dan layak untuk disorot.

Pasalnya, berdasarkan data yang dihimpun media ini di laman Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah tahun anggaran 2023, paket Mamin dan belanja Perdin Dinkes KB Sampang tersebut, dalam setahun ditaksir menelan APBD kurang lebih sebesar Rp 6,8 miliar.

Dari pagu tersebut, di antaranya untuk paket Mamin rapat mencapai Rp 2.124.964.663. Jika dikalkulasikan setiap hari, anggaran Mamin pada dinas tersebut tembus Rp 5,9 juta.

Dari 1.722 item, setidaknya tercatat kurang lebih ada 136 item belanja kategori biaya Mamin rapat, dan paling tinggi tercatat angka Rp 207.100.000 dalam 1 item belanja makanan dan kudapan (snack).

Selain itu, total anggaran Mamin di Dinkes KB tersebut, belum termasuk biaya Mamin aktivitas lapangan dan juga biaya mamin 22 Puskesmas yang ada di Sampang.

Sementara, untuk ongkos Perdin dalam setahun mencapai angka Rp 4.768.943.000. yang di dalamnya termasuk belanja Perdin biasa, Perdin dalam kota, Perdin paket meeting serta Perdin lainnya.

Kepala Dinkes KB Sampang, dr Abdullah Najich, mengungkapkan bahwa anggaran mamin yang terlihat besar itu merupakan akumulasi dari beberapa kegiatan.

“Setelah kami cek, anggaran Rp 2,1 miliar itu akumulasi di rekening belanja Mami rapat dari 70 sub kegiatan,” ungkap dr Najich saat dikonfirmasi melalui jejaring WhatsAppnya.

Selain itu, lanjut dr Najich, mengatakan bahwa anggaran tersebut sudah disesuaikan dengan rencana dan sasaran kegiatan yang akan dilakukan.

“Sub kegiatan itu menjangkau seluruh kecamatan dan desa, sesuai sasaran kegiatannya,” beber dr Najich.

Terkait biaya perjalanan dinas, lanjut dr Najich, itu mencakup 4 macam sub kegiatan. yakni perjalanan dinas biasa, perjalanan dinas dalam kota, perjalanan dinas paket meeting dalam kota dan perjalanan dinas paket meeting luar kota.

“Kenapa anggarannya besar, karena perjalanannya, volume dan kegiatannya juga banyak,” tutup dr Najich.

Menyoal besaran angka fantastis ini, Andre (35), salah satu masyarakat Sampang mengungkapkan kegeramannya. Menurutnya, di masa ekonomi serba sulit ini mengapa Dinkes bisa punya anggaran sebesar itu hanya untuk ongkos perjalanan dan makan minum rapat saja.

“Siapa yang nggak kaget denger angka yang besar kayak gitu. Masak sih, cuma untuk biaya makan minum rapat saja angkanya bisa sampai Rp 2,1 miliar. Emang makan apa sih mereka?, terlalu,” keluh Andre, ditemui kontributor suarabangsa.co.id, Selasa (08/08/2023).

Andre menyesalkan kebijakan yang diambil pemkab dalam pengalokasian anggaran mamin tersebut. Harusnya, yang lebih diprioritaskan adalah pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan dimaksimalkan.

“Cuma untuk makan minum rapat masa sampe segitunya, yang bener aja. Rakyat kecil ini lagi susah, tolong lah pejabat-pejabat dibelanjakan hal-hal yang lebih prioritas,” sesal Andre.

Andre pun meminta Kadinkes transparan ke publik soal besaran alokasi anggaran mamin tersebut. Sebab, kata dia, transparansi itu sangat penting agar tidak ada prasangka buruk di masyarakat.

“Karena anggaran yang digunakan sejatinya dari masyarakat. Maka pertanggungjawaban pada publik sebagai ciri pejabat yang baik, dan itu mutlak untuk dilakukan,” tandas Andre.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *