Ayah Bocah Tewas Tenggelam di Sampang Water Park Minta Pertanggungjawaban

Sampang II Suaraistana.com

Ayah korban tewas tenggelam di wisata air atau Sampang Water Park (SWP) Jl. Pahlwan, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan/Kabupaten Sampang, tetap minta pertanggungjawaban ke pihak manajemen SWP.

Korban Ivatus Sulehah (4) asal Desa Kepong, Kecamatan Batu Marmar, Kabupaten Pamekasan, memanfaatkan hari libur, Hari Raya Idhul Adha 1444 Hijriyah. Namun naas dirinya tenggelam di area kolam renang dewasa pada Jumat (30/6/2023) sekitar pukul 17.00 Wib.

Pak Haji S, Ayahanda korban mengaku akan tetap memperjuangkan Pro Justitia ini berjalan pada tracknya, karena semua ini yang menjadi salah satu kata kuncinya ada pada recording CCTV yang sekarang sudah diamankan oleh Penyidik Satreskrim Polres Sampang.

Dirinya menuturkan, Ok lah ini dikatakan jika hasil olah TKP dan hasil penelusuran serta hasil pemeriksaan forensik atas Barang Bukti (BB) CCTV di Mapolda Jatim nantinya disimpulkan karena kelalaian keluarga.

Namun Kata Haji S, Apakah Owner beserta seluruh jajaran Pengelola SWP akan lepas dari jeratan hukum, sampai ke ujung langit pun akan kami perjuangkan nyawa anak saya.

“Sungguh miris keberadaan life guard sebagai pengamat, pengawas dan penyelamat jika terjadi hal semacam ini, di lokasi jika tidak lakukan antisipasi dan siap siaga penuh selama ada manusia di area kolam renang dan jangan berdalih kejadian sudah masuk jam tutup karena faktanya masih banyak pengunjung kok di lokasi”, katanya penuh tanda tanya

“Saya tetap minta pertanggung jawaban secara hukum, karena hukum tidak boleh tajam ke bawah dan tumpul ke atas sebagaimana tagline Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sedang memimpin Institusinya sedang berproses menuju “POLRI PRESISI”, pintanya penuh harap.

“Dan perjuangan ini seiring pula dengan 16 (enam belas) “Commander Wish” Kapolri terutama pada item ke enam belas : PENGAWASAN OLEH MASYARAKAT PENCARI KEADILAN (PUBLIC COMPLAINT) dan tunggu saya pasca suasana berduka ini mas, saya akan mendatangi Satreskrim Polres Sampang dan mohon dikawal bersama-sama oleh Aktivis dan Pegiat Pers yang tergabung pada Aliansi Masyarakat Pecinta Jurnalis (AMPJ) untuk memastikan kondisi riil CCTV yang menjadi salah satu BB”, kata Pak Haji dengan semangat.

“terus jika kejadian ini menimpa saudara kita yang lain, bagaimana langkah selanjutnya, karena hal ini menyangkut nyawa mas”, tuturnya dan tidak bisa sembunyikan rasa berduka yang mendalam

“Saat pihak SWP antar jenasah ke rumah duka, saya sampaikan, jika ini ada unsur kelalaian keluarga, apakah petugas disana mau lepas tanggung jawab,” ungkapnya

Sebelumnya Humas SWP, Joko merelease pada beberapa media online menyatakan bahwa tenggelamnya hingga merenggut nyawa sang bocah Ivatus karena kelalaian keluarga, padahal proses hukum yang dilakukan Satreskrim Polres Sampang belum menyatakan apa-apa !