Digitalisasi di Jawa Barat Lahirkan Startup Unicorn

Daerah, Nasional31 Dilihat

Kota Bandung II Suaraistana.com

Pemda Provinsi Jabar terus melakukan berbagai terobosan dalam upaya digitalisasi berbagai pelayanan publik.

Hal ini sejalan dengan komitmen Gubernur Ridwan Kamil yang memiliki visi ke depannya masyarakat Jabar tidak perlu lagi datang ke kantor untuk mendapatkan layanan publik, namun cukup mengaksesnya melalui aplikasi Sapawarga.

Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Jabar, Juwanda menyatakan teknologi melaju pesat di Jabar melalui penggunaan smartphone ternyata sudah lebih dari 70 persen.

“Tapi sayangnya ketika kita lihat cek penggunaannya, masih banyak menggunakan smartphone atau internet itu untuk sosial media, entertainment, sangat sedikit yang menggunakan untuk hal-hal yang bisa meningkatkan kapasitasnya,” kata Juwanda saat Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) yang digelar PWI Pokja Gedung Sate bertajuk “Ekonomi Jabar Melesat, Program Ridwan Kamil Sukses Mendarat di Masyarakat” (27/7/2023).

Oleh karenanya, ide desa digital Ridwan Kamil hadir tidak hanya sebatas pada akses melainkan pada konten yang meningkatkan level kesejahteraannya.

“Bagaimana teknologi bisa mengangkat, menghidupkan masyarakat kita di desa. Gimana internet itu bukan hanya bahan penyebaran hoaks, tapi meningkatkan indeks literasi kita,” ujarnya.

Dalam upaya digitalisasi desa, Pemda Provinsi Jabar telah menggulirkan program Desa Digital yang bertujuan menggalang kesejahteraan masyarakat desa melalui infrastruktur dan literasi digital melalui pendampingan masyarakat desa dalam berkomunikasi dan mengakses informasi

Selain itu, program Desa Digital juga meliputi pelatihan BUMDes terkait digital marketplace, sehingga di akhir terwujud peningkatan produktivitas masyarakat desa secara mandiri dan berkelanjutan.

Juwanda menyebut, salah satu contoh nyata digital mengubah kehidupan dan cara pandang adalah hadirnya startup yang berstatus unicorn di Jabar.

Startup yang fokus di area perdesaan dan berbasis di Jabar itu adalah eFishery.

“Kalau di dunia startup dulu ada kesan, kalau mau besar, punya duit lebih triliunan itu ke Jakarta. Itu zaman dulu. Dengan eFishery, orang Bandung, orang Jabar bisa mempunyai bisnis dengan cara digital,” kata Juwanda.