Dinkes Probolinggo Implementasi One Stop Service TBC-HIV

Daerah, Kesehatan37 Dilihat

Probolinggo II Suaraistana.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melaksanakan kegiatan implementasi One Stop Service untuk Tuberkulosis (TBC) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Kabupaten Probolinggo, Rabu (16/10/2024) di ruang pertemuan Jabung III Kantor Bupati Probolinggo.

Kegiatan ini melibatkan empat orang dari Dinkes Kabupaten Probolinggo meliputi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pengelola Program HIV, Wasor TBC dan TO TBC.

Selain itu, 20 petugas dari Fasyankes yang terdiri dari 10 pengelola program TBC dan 10 pengelola program HIV. Narasumber dalam kegiatan ini adalah dr. Ariani Permatasari, Sp.P(K), yang membagikan informasi penting mengenai kolaborasi dalam penanganan TBC dan HIV.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Nina Kartika mengatakan tujuan kegiatan ini untuk memberikan informasi terkini kepada petugas kesehatan tentang kebijakan kolaborasi TBC-HIV, petunjuk teknis serta konsep pelayanan One Stop Service.

“Kolaborasi TBC-HIV sangat penting, mengingat kedua penyakit ini saling terkait. Penanganan TBC tidak akan efektif tanpa mengatasi HIV dan sebaliknya. Infeksi TBC merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada orang dengan HIV/AIDS,” katanya.

Salah satu pilar kegiatan kolaborasi TBC-HIV adalah pembentukan mekanisme kolaborasi melalui perencanaan bersama. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan kolaborasi dapat berlangsung secara komprehensif dan sistematis. “Kami menekankan pentingnya pencatatan dan pelaporan yang sistematis untuk mengetahui perkembangan layanan kolaborasi ini di lapangan,” jelasnya.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Nina berharap kolaborasi TBC-HIV dapat berjalan efektif hingga tingkat fasyankes. Selain itu, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam kolaborasi ini akan menjadi langkah strategis untuk perencanaan kegiatan di masa mendatang.

“Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam pengendalian TBC dan HIV di Kabupaten Probolinggo dengan harapan dapat menurunkan angka kasus TBC dan HIV secara efektif,” pungkasnya.