Disebut Sering Datangkan Lc, Lapas Kelas IIA Pamekasan: Isu Tak Benar

Daerah82 Dilihat

Pamekasan II SuaraIstana.com

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Pamekasan diduga sering mendatangkan Ladys Corner (Lc) untuk melakukan hiburan di dalam blok hunian para WBP. Dugaan tersebut berdasarkan aduan warga setempat beberapa waktu lalu yang sering melihat. Hanya saja pengadu tersebut enggan disebutkan identitasnya. Dari informasi yang beredar Lapas itu sering mendatangkan penyanyi 4 sampai 5 orang untuk melayani para penguasa di sana.

“Informasi yang beredar, di Lapas Kelas IIA pamekasan sering mendatangkan Lc sampai 4 orang untuk hiburan di sana. Mereka ditempatkan di ruangan khusus untuk melayani para “BOS” atau bandar,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya itu.

Diketahui, ungkap warga itu, kedatangan penyanyi tersebut di bawa menggunakan mobil Honda Jazz dari pagi, siang hingga pergi sore hari. “Para ladys biasanya diangkut menggunakan mobil jazz warna putih nopol W xxx XU,” ujarnya

Menanggapi adanya isu di luar tersebut, Kepala Lapas Kelas IIA Pamekasan Seno Utomo melalui Kepala Pengamanan Lapas Pamekasan (KPLP) Leksono Novan Saputro membantah tudingan adanya dugaan Lapas yang sering mendatangkan penyanyi ke dalam.

“Yang saya ketahui tidak pernah ada Lc yang diadakan di dalam Lapas, kalaupun ada yang mengisi acara hiburan atau rekreasi untuk seluruh WBP di dalam Lapas pasti dikemas dalam sebuah acara, baik berupa musik dangdut atau dalam bentuk senam bersama, di dalam hunian tidak ada yang di spesialkan,” ungkapnya, Jum’at (27/01/2023)

Dalam kegiatan yang kami adakan, kata novan. Semua bersifat obyektif dan sesuai dengan standard Lapas mengingat kapasitas lapas yang saat ini sudah over load dengan jumlah 1.150 WBP dan petugas 152 orang, hal tersebut banyak memungkinkan WBP yang stres dan jenuh akan berusaha melawan petugas. Sehingga, dalam mencegah hal tersebut diupayakan untuk memberikan rekreasi hiburan berupa music, electone dan dangdut.

“Maka untuk menghilangkan rasa pening, jenuh agar WBP tidak melawan petugas, kami agandakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan kegiatan setiap minggunya secara bersama dan mendatangkan instruktur dari luar yang memang wanita. Tapi semua itu dilakukan tetap atas pengawasan petugas,” bantah Novan.

Novan menegaskan, kegiatan tersebut murni untuk rekreasi WBP secara bersama dan tidak ada yang di istimewakan.

“Terima kasih untuk masyarakat karena adanya dugaan dan aduan ini merupakan masukan untuk kami agar tetap dan semakin baik,” pungkasnya.