Harga Garam di Sampang Bikin Petani Menjerit

Daerah, Ekonomi128 Dilihat

Sampang II Suaraistana.com

Harga garam di pertengahan musim produksi membuat para petani garam di Kabupaten Sampang, Madura harus mengelus dada.

Mengapa tidak, harga garam saat ini terjun bebas alias mengalami penurunan drastis, hingga mencapai dua kali lipat.

Pada awal musim 2023 lalu, harga garam tembus hingga Rp 6.800 per kilogram. Namun saat ini turun menjadi Rp 2.800 per kilogram.

Atas kondisi itu Asmun (45) salah satu petani asal Kecamatan Pengarengan, Sampang mengaku khawatir jika harga garam terus mengalami penurunan, bisa-bisa rugi yang didapat.

Sebab, biaya modal produksi diawal cukup tinggi, harga terpal garam saja 23 juta dengan ukuran lahan lebar 13 meter panjang 75 meter merek KTG.

“Jelas kalau harga garam terus turun akan mengalami kerugian,” ungkapnya.

Dengan begitu, dirinya berharap pemerintah daerah dapar berperan dalam mengendalikan harga garam rakyat di musim panen agar tidak gulung tikar.

Hal senada disampaikan Fadil, seorang pengusaha gaaram di Sampang membenarkan harga garam saat sedang turun yang pada bulan sebelumnya stabil. “Bulan kemarin harga standar. Tapi, saat ini turun jauh yang bisa mengancam petani garam,” ungkap singkat Fadil.

Terpisah, Kabid Perikanan dan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Sampang, M. Mahfud membenarkan atas kondisi turunnya harga garam dan berubahnya harga per Juli 2023.

Faktor penurunan harga garam disebabkan karena stok garam yang sudah mulai banyak di petani, dan faktor garam impor yang masuk dalam negeri.

“Mungkin kalau tidak ada garam impor harga tetap tinggi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *