Polda Jatim Terjunkan 4.470 Personel dalam Operasi Keselamatan Semeru 2024

Daerah138 Dilihat

Surabaya II Suaraistana.com

Operasi “Keselamatan Semeru 2024 dan Pencanangan Aksi Keselamatan Jalan” ini dilaksanakan selama 14 hari mulai 4 hingga 17 Maret 2024, melibatkan personel sebanyak 4.470 dengan perincian satgas Polda sebanyak 390 personel dan Satwil jajaran 4.080 personel.

Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto yang pimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2024, Sabtu (2/3/2024) mengatakan, target prioritas operasi keselamatan semeru 2024 antara lain penggunaan helm SNI, melawan arus, penggunaan hp saat berkendara, berkendara dibawah pengaruh alkohol, melebihi batas kecepatan, berkendara dibawah umur, penggunaan knalpot brong dan balap liar.

Apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan khususnya dalam rangka meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas Selain itu, Jenderal Polisi Bintang dua itu juga melakukan penekanan kepada para peserta apel, seperti laksanakan kegiatan edukasi Kamseltibcar lintas kepada masyarakat secara intens khususnya kepada kaum milenial sehingga dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

Dalam pelaksanaan operasi agar dikedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara edukatif dan humanis sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap polri.

Diingatkan kembali kepada anggota selama kegiatan operasi tidak diperbolehkan melakukan tindakan kontraproduktif yang dapat menurunkan citra polri.

Tingkatkan kewaspadaan dalam menjalankan tugas guna antisipasi adanya aksi teror dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab agar polri yang presisi bisa terwujud.

Sebagaimana diketahui, bahwa seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa dampak negatif dalam kehidupan masyarakat. salah satunya adalah kemerosotan moral yang ditandai dengan maraknya patologi sosial, banyaknya penyimpangan sosial yang terjadi, mempengaruhi perilaku masyarakat ditandai dengan munculnya perilaku menyimpang. maraknya perilaku menyimpang tidak hanya terjadi pada orang-orang dewasa, tetapi seluruh kalangan usia terutama pada usia remaja

Salah satu bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh masyarakat adalah ketidakpatuhan mereka terhadap undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan (llaj), oleh karena itu menyebabkan banyak timbulnya pelanggaran lalu lintas apalagi sejak diberlakukan penindakan secara elektronik angka pelanggaran lalu lintas semakin meningkat, hal ini dikarenakan masyarakat tidak takut lagi melanggar aturan lalu lintas karena polantas tidak ada di lapangan.

Realita berlalu lintas di negara kita masih belum bisa berjalan sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. pada tahun 2023 terkait pelanggaran lalu lintas di jawa timur sendiri mengalami peningkatan yang sangat signifikan dimana mengalami kenaikan sebesar 13.853 % dibanding tahun 2022. jenis pelanggaran yang dilakukan, melibatkan 14. 292 pelanggar tidak memakai helm dan 719 pelanggar melakukan perbuatan melawan arah. angka tersebut cukup tinggi jika dilihat berdasarkan kurun waktu yang masih cukup singkat.

Menurut organisasi kesehatan dunia yakni who (world health organization), sekitar 1,35 juta orang meninggal setiap tahun dengan penyebab kecelakaan lalu lintas. terdapat jutaan orang yang terluka parah dan hidup dengan konsekuensi kesehatan jangka panjang yang sangat merugikan. mirisnya bahwa 90% kecelakaan di jalan raya melibatkan milenial. jika dibiarkan begitu saja, kecelakaan lalu lintas bisa menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada tahun 2030.

Berdasarkan data dari ditlantas dan dishub provinsi jatim menyatakan dominasi korban kecelakaan lalu lintas paling banyak di jawa timur yaitu usia milenial atau kelompok pelajar, mahasiswa, dan atau pekerja muda

Melihat tingginya angka kematian akibat laka lantas tersebut perlu adanya edukasi yang intens kepada masyarakat khususnya kepada kaum milenial agar lebih tertib berlalu lintas sehingga keamanan dan keselamatan masyarakat dalam berlalu lintas bisa terwujud

Untuk itu, dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcar lantas menjelang idul fitri 1445 h/2024 di wilayah jawa timur, maka polda jatim beserta jajaran yang didukung oleh instansi terkait melaksanakan ops keselamatan semeru 2024 dengan mengedepankan kegiatan edukatif dan persuasif serta humanis dalam rangka meningkatkan simpati masyarakat terhadap polantas.