Sejumlah Aktivis Sampang Laporkan Proyek Rusak ke Dinas PUPR

Pemerintahan142 Dilihat

Sampang II Suaraistana.com

Sejumlah aktivis melaporkan proyek baru dikerjakan sudah rusak ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penatan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sampang, Madura.

Sambil membawa alat peraga berupa poster bertuliskan “DPUPR Sampang Takut Kepada Kontraktor”. Kedatangan sejumlah aktivis tersebut dengan maksud dan tujuan audensi yang rencananya dilaksanakan, Kamis (20/7/2023) pagi. Gagal digelar lantaran surat pemberitahuan tidak terjadwal dengan baik.

Rencananya, sejumlah aktivis itu hendak melakukan audensi guna menyoroti kegiatan proyek peningkatan jalan raya Panggung – Pangilen, Kecamatan/Kabupaten Sampang, dari Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp. 4.935.040.000, bersumber dari APBD tahun anggaran 2023.

Abd Hamid, selaku koordinator Aktivis saat berada di kantor DPUPR menegaskan, dalam proses pantauan dan hasil investigasi di lapangan ia menemukan beberapa indikasi bahwa pekerjaan tersebut dikerjakan asal asalan oleh kontraktor yang tidak profesional dan cendrung hanya meraup untung tanpa memepertimbangkan hasil pengerjaanya. Sebab, proyek peningkatan jalan tersebut sudah banyak yang retak. Padahal, anggaran untuk proyek peningkatan jalan raya Panggung – Pangelen tembus hampir Rp 5 Milyar.

“Kami merasa kecewa atas sikap DPUPR yang terkesan tidak mengindahkan surat audensi kami. Padahal, surat permintaan audensi itu sudah kami kirim delapan hari yang lalu,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Abd Hamid beserta rekan aktivis yang hadir mengutuk kepala DPURR Sampang, karena dinilai takut dengan kontraktor serta menjadi cecunguk kontraktor nakal.

“Kami meminta kepala DPUPR Sampang mundur dari jabatanya,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, ada sejumlah rekomendasi terkait buruknya pengerjaan peningkatan jalan raya Panggung – Pangelen, Sampang, diantaranya. Merekomendasikan konsultan pengawas agar melalukan uji leb, hasil kegiatan melalui PPK, kepala DPUPR wajib menekan dan memerintahkan kontraktor pelaksana kegiatan agar segera memperbaiki sesuai dengan tehnis pembangunan jalan.

“Jika tuntutan kami tidak diperhatikan maka kami akan mengelar aksi turun jalan dengan jumlah massa yang lebih banyak serta membawa kasus ini ke meja APH,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Hasan Mustofa Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan (DPUPR) Sampang menjelaskan, bahwa terkait gagalnya audensi ini karena miskomuniasi saat hari libur kemarin. Sehingga surat balasan baru bisa dikirim hari ini.

“Hari ini pak Kepala Dinas (Kadis) ada kegiatan, jadi intinya terjadi miskomunikasi dengan pengirim surat,” kata Hasan.

Ditanya adanya kerusakan proyek pembangunan peningkatan jalan Panggung – Pangelen, pihaknya menegaskan bahwa kegiatan itu sedang berjalan. “Terkait kegiatan, saat ini masih tahap pelaksanaan, dan ranahnya pengawas proyek,” tandasnya.