Diduga Proyek Rehab Sejumlah Sekolah di Kepsul Abaikan RAB, Aktivis Desak Penegak Hukum Turun Tangan

Daerah60 Dilihat

SANANA, Terbitan.com – Proyek Rehabilitasi sejumlah Gedung Sekolah di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara malalui Dana Lokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 25 milyar lebih diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Specifikasi Kontruksi, seakan mengabaikan mutu dan kualitas pekerjaan.

Dari pantauan awak media ini, Jum’ (15/4/22), Sejumlah proyek sekolah yang menelan anggaran ratusan juta rupiah persekolah tersebut dalam pelaksanaan pekerjaannya terkesan asal jadi, bahkan Mobiler Sekolah pun belum ada, karena jauh dari transparansi publik.

Awak media melakukan investigasi lapangan berawal dari laporan warga yang menyebut proyek rehab sekolah itu terindikasi adanya pengurangan bahan matrial yang sebagian besar belum terpasang

,”Lihat saja itu pak. Pasangan plesteran dinding yang terkelupas tidak juga diperbaiki, kondisi lantai pasangan keramik yang terlihat pecah tak pula diperbaiki, “Belum lagi kusen jendela di sejumlah sekolah terlihat masih bekas yang terpasang bukan matrial baru.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Lembaga Anti Korupsi Halmahera Corupption Watch (HCW) Provinsi Maluku Utara, Rajak Idrus  menyayangkan, pihak rekanan yang mendapatkan tender untuk sejumlah proyek rehab sekolah di Kepulauan Sula dinilai tidak profesional, dan terkesan memiliki motif cari keuntungan semata tanpa menghiraukan hasil pekerjaan yang berkualitas.

“Kami meminta baik pihak inspektorat Kepulauan Sula maupun Aparat Penegak Hukum (APH) segera turun tangan melakukan Sidak ke lokasi kegiatan.

“Karena hal itu tidak boleh dibiarkan mengingat, pekerjaan tersebut adalah pembangunan gedung sekolah dan menggunakan uang negara, yang harus dipertanggung jawabkan,” tegas Rajak

Hingga berita ini diturunkan pihak pelaksana di sejumlah proyek sekolah di Kepulauan Sula belum dapat terkonfirmasi.